nasta rofika

kaum muda yang diperlukan adalah orang-orang yang mampu memimpikan sesuatu yang tak pernah diimpikan oleh siapapun (John. F. Kennedy)

Welcome my friends.. :)

Where there's a will,there's a way. You're What you thinking of ;)

Selasa, 21 Juni 2011

Valentine Bersama Rasulullah (Part I)

Teringat hal konyol yang pernah saya lakukan ketika di bangku SMP dulu saat hari valentine tiba. Semua teman selalu membicarakan isu yang sama pada bulan Pebruari, coklat, boneka beruang, dan banyak lagi. Bahkan ada teman yang rela menabung sejak awal bulan demi memberikan kado kepada pacarnya, secara kami memang masih anak sekolahan ingusan yang masih mengandalkan kantong orang tua namun sudah belajar bercinta-cintaan termasuk saya. Sebenarnya, saya sedikit trauma dengan valentine day, saat itu saya kelas 6 SD, namun sepertinya saya mengalami perkembangan lebih lambat dalam hal percintaan baik secara pskologis maupun biologis, maklum teman saya kala itu sudah banyak yang memasuki masa pubertas dansudah memiliki pacar masing-masing tinggal saya yang belum diantara kami. Tepat di hari valentine teman-teman mengajak pergi ke pasar malam musiman yang ada di sebelah pasar kampung kami, maklum karena pada saat itu belum banyak mall-mall dan kami bukan anak-anak SD jaman sekarang yang sudah lebih expert dalam hal hanging out. Ternyata eh ternyata, teman-teman sudah berjanjian dengan pacar-pacar mereka yang sudah dilakukan dengan bersurat-suratan klasik layaknya anak pacaran pada umumnya karena saat itu kami belum mengenal handphone, dan seperti biasanya saya yang selalu menjadi kurir. Nasib. Ba’da maghrib teman-teman menyusul ke rumah saya, dan alangkah kagetnya masing-masing dari mereka membawa tas sekolah seperti biasanya. Ini mau les, apa ke pasar malam batin saya geli. Dengan raut muka penuh rahasia, akhirnya saya menangkap maksud dari teman-teman. Akhirnya, kami berpamitan kepada ibu saya dengan dalih belajar kelompok. Mengendap-endap keluar rumah dan riuh rendah cekikikan kami karena membawa perasaan berbohong, kami berempat meluncur ke pasar malam.


Sedang asyik menikmati pemandangan dan serunya permainan kincir angin, saya di kejutkan dengan tangan besar berotot yang mengusap muka saya dari arah yang tak terdeteksi kapan datangnya. Oh Tuhan, semoga tidak terjadi apa-apa setelah ini, tapi besar kemungkinan terjadi. Bapak-bapak tadi ternyata tetangga sebelah yang badannya super gagah dan kerap kali ditakuti oleh anak-anak seumuran kami dan anak kecil pada umumnya. Sesampai dirumah, kembali dengan mengendap-endap berharap situasi rumah aman terkendali. Tapi, malang pun tak dapat saya tolak, ibu sudah menunggu di depan rumah dengan muka yang digarang-garangkan. Akhirnya, saya pun terkena karma tingkah saya sendiri karena berbohongan hanya demi hari valentine di pasar malam. Di bangku SMP, rupanya ide teman-teman saya lebih gila dan kami sudah berlagak layaknya orang dewasa. Sesaat terpikir dalam benak saya untuk ikut-ikutan merayakan valentine ala anak smp kala itu. Karena pada saat yang bersamaan seseorang tiba-tiba muncul dalam pikiran dan membuat guratan senyum di pipi saya. Tanpa diketahui teman-teman karena notabene-nya saya gadis tomboy yang super aneh kalau ikut-ikut merayakan valentine-an, akhirnya saya mampir ke toko sepulang sekolah untuk membeli cokelat murahan dengan modal cetek dari uang saku yang saya kumpulkan beberapa hari. Sore itu, saya memberanikan diri untuk menelepon sahabat lelaki saya, dan memintanya untuk keluar rumah sebentar. Aduh, benar-benar memalukan. Satu penyesalan saya sore itu saat memberikan cokelat padanya, terpaksa saya melemparkan ke arahnya dan kabur begitu saja karena terbaka malu. Kontan dia bingung dan tertawa keras sesaat sebelum saya lari meninggalkannya. Yah, itu cerita masa lalu yang terkadang membut geli saat mengingatnya.

Valentine day, selalu mengundang polemic dan kesan bagi masing-masing individu setiap tahunnya. Hal itu merupakan sejarah bagi yang mempercayai dan menganutnya dan kita wajib bertoleransi karena budaya dan agama berada di tengah-tengah kita. Pro-kontra pun tak dapat di hindari dari orang-orang yang dengan keras menentang hari valentine, dan sudah menjadi hal klasik setiap tahun. Fenomena dari kaum remaja pun kerap terjadi di hari valentine dengan mengatasnamakan cinta yang hingga rela meninggalkan bangku sekolah karena terpaksa dan banyak sekali terjadi pada kaum remaja.

To be continue..... :D

Tidak ada komentar: