Setiap Perempuan adalah Cantik

Saya bukan seorang perempuan yang meiliki kecantikan spesial. Namun, saya memiliki keyakinan bahwa perempuan diciptakan dengan kecantikannya masing-masing. Tergantung dari segi mana kita melihat dan menilai. Kecantikan perempuan tidak dapat diukur sebatas fisik saja. Karena disetiap gerak-gerik dan tutur katanya adalah keindahan.kecantikan perempuan bukan seberapa putih kulitnya, itu bukan cantik itu sara. Tidak juga dapat diukur seberapa bagus lekuk tubuhnya. Selama ini,masyarakat telah terhegemoni dengan konstruksi media bahwa perempuan yang cantik adalah

perempuan yang cenderung memiliki kulit putih dan bertubuh ideal -kata orang awam sexy-. Padahal, latar belakang dari itu semua cenderung mengarah pada faktor ekonomi dan konstruksi masyarakat. Tidak dapat dipungkiri memang bahwa era globalisasi sekarang diwarnai dengan berbagai trend yang berganti kian hari, dan saya yakin trend tersebut mengalami siklus dari dulu sampai sekarang. Alhasil, perempuan kian disibukkan dengan gaya hidup yang mengikuti arus trend yang sedang marak saat itu. Dan tentu perempuan mana yang tidak ingin tampil beda dan menarik. Dampaknya, trend yang muncul kian hari sebagian besar mengacu pada gaya hidup perempuan yang mengakibatkan budaya konsumtif pada kaum perempuan. Hal itu bisa kita lihat hampir di semua tempat dan segmen masyarakat. Mulai dari pusat perbelanjaan, media massa, media elektronik, hingga lembaga pendidikan, target yang dituju adalah kaum perempuan-saya tidak sebut merk, dsb.- Tak heran pula jika masyarakat yang cenderung paling konsumtif adalah kaum perempuan.
Namun sebenarnya semua itu adalah pilihan bagi kita sebagai kaum perempuan dan hal-hal yang sudah tersuguhkan adalah realita yang harus dihadapi karena kita pun sebagai perempuan tak mampu lari dan memungkiri dan bahwa kecantikan dan kawan-kawannya itu terkadang memang menjadi suatu kebutuhan. Karena sekali lagi konstruksi pikiran yang menghegemoni mayoritas masyarakat kita saat ini menjunjung tinggi kecantikan dan penampilan menarik sebagai daya jual secara individu maupun untuk tendensi kelompok dengan latar belakang tertentu. Jadi tidak heran memang terkadang timbul kerisauan pada kaum perempuan ketika sesuatu yang ada pada dirinya tidak sejalan dengan trend yang berkembang atau yang tidak lagi dipublish oleh media yang ada, kalau anak jaman sekarang lebih sering menyebut cupu alias culun punya atau kuper alias kurang pergaulan. Pada dasarnya setiap perempuan memiliki sisi kecantikan yang unik dalam dirinya, dan fisik tidak dapat dijadikan satu-satunya parameter. Karena pada hakikatnya kecantikan itu kembali kepada sikap dari orang itu sendiri,dan hal ini tidak hanya berlaku untuk kaum perempuan saja. Bahkan miris ketika menyaksikan realita cukup banyak perempuan yang menderita penyakit anorexia dan bulimia hanya karena takut obesitas. Cantik memang merupakan bagian dari keindahan untuk mencapai kesempurnaan, namun semakin kita mencari kesempurnaan maka semakin sulit kita menemukannya, karena memang nobody is perfect. (mengutip dari petuah Guru Kahlil Gibran kepadanya dengan perubahan). Ada banyak cara untuk menjadikan kita cantik kawan, dan jika hanya membanggakan fisik belaka maka tidak akan pernah kekal karena ada proses perjalanan hidup bernama usia yang selalu mengubah keadaan kita setiap detiknya. Maka jangan sampai kita yang dikendalikan waktu dan usia, justru kita yang harus mengendalikannya dengan memanfaatkan sebaik-baiknya tentu dengan memberikan kontribusi untuk masyarakat dan lingkungan sekitar. Karena pada hakikatnya kecantikan dari hati yang akan tetap terkenang, R.A Kartini, Kristina Martha Tiahahu dan pahlawam perempuan kita telah membuktikan dan sejarah telah mengabadikannya. Yang terpenting adalah jiwa dan raga kita yang sehat dan tetap terjaga. Kecantikan fisik, jaman sekarang sudah banyak salon kecantikan dan plastic surgery yang mampu menyulapnya, namun kepribadian yang cantik ada di tangan kita masing-masing. Karena pada dasarnya, setiap perempuan adalah cantik. So, lets flow our life with a good giving and love one and each other.