nasta rofika

kaum muda yang diperlukan adalah orang-orang yang mampu memimpikan sesuatu yang tak pernah diimpikan oleh siapapun (John. F. Kennedy)

Welcome my friends.. :)

Where there's a will,there's a way. You're What you thinking of ;)

Jumat, 23 Maret 2012

Harmoni yang Tiada Terganti


Mungkin bisa dibilang ini belum menjadi hal yang dianggap dewasa. Bukan pula mandiri.Tapi inilah sebuah kecemasan. Kesibukan yang menyita waktu. Pikiran yang mengekang sepanjang malam, membuat langkah sedikit sulit untuk melangkahkan kaki kerumah. Anakmu belum dewasa ibu, dan belum mampu menghadapi realita kehidupan. Bahkan usia saya semakin bertambah,dan bukan anak-anak lagi. Inilah pertaruhan mental,masa transisi hedonisme menuju suatu kehidupan yang realistis. Sudah bukan waktunya untuk merengek di pangkuan ibu, seperti saat saya tidak mampu mengerjakan pe-er matematika ataupun saat bermasalah dengan teman. Kedewasaan dan kemampuan saya yang selama ini menjadi harapan dua insan yang penuh cinta,kini dipertanyakan.



mungkin jiwa ini terlalu manja. Bahkan terkadang saya sulit membayangkan, bagaimana mereka yang merantau jauh dari kampung halaman untuk menuntut ilmu sama seperti saya. Tapi..sejak dulu saya hanya mampu meringkuk di bawah ketiak ibu. Hari ini, ketika mengalami kesusahan di bangku akademis-saya yakin semua teman kami juga demikian, karena kami memang senasib :D - saya memilih untuk menjauh. Ada ketakutan akan masa depan. Diam itulah yang menjadi pilihan. Kalau boleh mengatakan hidup ini adalah kompetisi, memang ini adalah sebuah medan kompetisi.Tapi,terlalu kejam bagi Tuhan untuk berkata demikian.

telepon berdering, dan saya tahu itu dari orang yang saya cintai. Mungkin,setiap hari kami selalu beradu argumen.Tak mau saling mengalah dan keras kepala. Saling menjaga image dan gengsi. Tapi yang saya tahu benar, kami benar-benar saling merasa rindu. dan hanya ia satu-satunya orang, tempat saya yang ingin berkeluh kesah. Namun,saya tahu benar keluh kesah dan kesakitan saya, akan membuatnya lebih sakit. Harapan dan doanya yang begitu kuat,tak mampu saya menodai dengan keluh kesah. "Ndak pulang Nak? Ibu takut ada apa2"
-Yah,,, tantu ibu aku ingin segera memelukmu berlama-lama- "Iyah, nanti pulang. Ga usah khawatir"
itulah mengapa,setiap hari orang tua teman saya, menelepon tiap beberapa jam sekali hanya sekedar menanyakan apa kami sudah makan. Terkadang kita lupa, terlena, namun pasti ada rindu. Namun, jauh dari yang kita mengerti, Ayah dan Ibu dirumah jauh lebih rindu. menanti kepulangan dengan harapan dan doa. Walaupun sekedar bertanya dengan nada gengsi "Sepeda motor'e ga popo tah?". Itulah kekhwatiran yang mendalam bahwa mereka berharap kita baik-baik saja dijalan.

Ibu, Bapak... tetaplah disana, jangan kemana-kemana dan jangan berhenti berdoa untuk kami. Hanya itu yang kami pinta. Karena doamu kekuatan bagi kami... Saat kami pulang nanti, saat ada waktu nanti, tak ingin kami meewatkan harmonisasi denganmu. Ingin bercerita banyak hal dan meng-usili-mu,mendengar omelanmu..dan melihat senyumanmu.. Ibu, Bapak... doakan kami sukses..

*Terima kasih untuk sahabatku Lisa,Adi,IIk, dan AAR yang menginspirasi banyak hal..
This writting dedicated for L-26... keep trying for final project.. Hwaitiing... ^^

2 komentar:

Adam.RN mengatakan...

nice post nas...
keep posting your idea and keep your friendship.

Nasta Rofika mengatakan...

thanks adam.. U too, keep trying.. ;D