nasta rofika

kaum muda yang diperlukan adalah orang-orang yang mampu memimpikan sesuatu yang tak pernah diimpikan oleh siapapun (John. F. Kennedy)

Welcome my friends.. :)

Where there's a will,there's a way. You're What you thinking of ;)

Rabu, 25 Mei 2011

Tentang Ayah dan Sajak Cintanya

Dua puluh tahun yang lalu..
Seorang lelaki menorehkan senyuman manis yang pernah ia miliki saat saya membuka mata, di balik tabir yang selama ini menyelimuti batas antara saya dengannya…lelaki paling tampan yang pernah ada
Yah, lelaki yang rela mencuci popok dan memegang tanpa rasa jijik saat gadisnya meraung ingin buang air besar. Tanpa kurang kasih sayang ataupun merasa hina memegang limbah tinja pun layaknya barang biasa
Dua puluh tahun yang lalu…


Saya mulai menapakkan kaki selangkah demi selangkah. Tiada ragu saya melangkah, karena ada rasa cinta yang selalu menopang saya untuk tegak berdiri. Menuntun kearah kemana lankah kaki saya pergi
Tiada lelah,tiada mengelu. Yang ada hanya tawa dan canda rasa bangga
Delapan belas tahun yang lalu…
Sepatu lucu merah berbahan sederhana namun indah engkau belikan untuk saya. Bersolek didepan kaca anak gadis yang kian tumbuh dewasa. Engkau pun semakin girang dan bangga. Melihat gadis mulai pandai menyanyi dan mengeja.
Lima belas tahun yang lalu…
Saya merengek minta dibelikan mainan telepon-teleponan layaknya milik anak tetangga sebelah. Padahal saya paham benar engkau alumni korban PHK. Tiada marah ataupun merana memikirkan keinginan anak gadis belaka. Dengan canda dibalik senyumanmu yang penuh lelah dan makna, tiada sesal yang mengharu biru mainan itu engkau belikan untuk saya dengan bumbu cinta.

Hari ini…
Saya bersolek di depan kaca Ayah, engkaupun menyaksikan anak gadismu yang kian dewasa.
Menatap kaca penuh makna, sekilas ku curi pandang raut wajahmu Ayah.
Seorang Ayah yang telah merawat dan menjaga dua puluh tahun lebih tanpa ada setoran billing yang kau harap
Seorang Ayah yang mengerahkan segenap otot dan tulang yang kian ringkih demia cita-cita saya, igauan dan impian saya untuk kuliah
Seorang Ayah yang bertutur tak kan pernah mampu menitipkan harta benda, hanya bangku sekolah yang ia beriakan semampunya
Seorang Ayah yang kian hari rambutnya kian memutih, tubuhnya kian ringkih, keriput dahi pun makin berisi
Ayah memandang saya bersolek penuh makna, bukan lagi untuk menyanyi didepan Ayah layaknya delapan belas tahun yang lalu. Tetapi selangkah Ayah akan kehilangan saya anak gadisnya, untuk lelaki lain bukan muhrim yang telah singgah di hati saya
Ayah menghela napas panjang menyaksikan saya, kian tumbuh jadi gadis tercantik versi hidupnya. Rasa cemburu yang kian membuncah sejak dua puluh tahun menjaga saya.

Ayah… kalaupun saya sudah dipersunting lelaki lain, percayalah tiada yang paling tampan melainkan Ayah seorang.
Percayalah tanpa ragu, saya pun menginginkan lelaki layaknya Ayah…
Mencintai saya tanpa pamrih, tanpa mengharap investasi..
Karena cinta dan kasih sayang Ayah tiada tergantikan oleh segala investasi…

Tidak ada komentar: